I Love Islam dalam Memuliakan Wanita

Sebagai seorang wanita yang beragamakan Islam, saya bangga dengan status wanita yang saya sandang. Bagaimana tidak, dalam kelemahan fisiknya, Islam telah memuliakan wanita.

SAMSUNG CSCTidak seperti fitnah para feminis dan orang-orang yang membenci Islam yang mengatakan para wanita dalam Islam termarginalkan dan terkungkung. Terbukti, beberapa hadist dan ayat-ayat Allah menyeru kepada umatnya untuk memuliakan wanita.

Ibumu..ibumu..ibumu..lalu ayahmu

Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu‘anhu, beliau berkata,”Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab,’Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya,’Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab,’Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali,’Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab,‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali,’Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu’alaihi wasallam menjawab,‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Bahkan dalam sebuah hadist disebutkan,“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)

Meskipun kebaktian anak kepada kedua orang tua merupakan kewajiban yang mutlak, nyatanya Islam memberi porsi tiga kali lebih banyak kepada ibu. Sebuah porsi yang adil sebab ada masa dimana wanita mengalami kepayahaan yang semakin lama semakin bertambah dibanding pria, yakni saat mengandung, melahirkan dan menyusui. Bahkan saat melahirkan, seorang ibu harus mempertaruhkan nyawanya demi kelahiran anak-anaknya.

Setelah dua kali merasakan proses mengandung, melahirkan dan menyapih anak-anak, saya merasa ini sesuatu yang tak mudah. Dan, porsi tiga tingkat dibanding ayah merupakan bukti keadilan Islam dalam menentukan hukum yang semakin membuat saya mencintai Islam.

Tak semata karena fisik

Rasulullah SAW bersabda,”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau”.(HR. Bukhori no. 5090, Muslim no. 1466)

Islam tidak melarang seorang pria untuk memilih wanita yang akan ia nikahi berdasarkan kecantikannya, kekayaannya ataupun nasabnya. Akan tetapi Islam lebih menyarankan para pria untuk memilih wanita untuk dinikahi berdasarkan agamanya.

Disinilah tergambar secara nyata bagaimana Islam memuliakan wanita. Hal-hal fisik dan material seperti kecantikan, harta ataupun nasab bukan menjadi ukuran yang utama dalam memilih pasangan.

Kemuliaan wanita diukur berdasarkan ketaatannya pada Robbnya. Bukan pada embel-embel yang menempel padanya. Dan, inilah yang menjadikan saya tersanjung sebagai wanita dan menjadikan saya semakin mencintai Islam. 

Hijab membuat wanita semakin cantik

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An Nur : 31)

Tak terasa 12 tahun sudah saya mengenakan hijab syar’i. Dan, selama rentang waktu itu pula saya bebas mengaktualisasikan diri tanpa takut dipandang sebelah mata. Dengan berhijab saya tetap mampu mengenyam pendidikan setinggi yang saya inginkan. Hijab juga tak menghalangi cita-cita saya menjadi pengusaha wanita.

Islam tidak menilai wanita hanya dari fisik luarnya saja, akan tetapi lebih pada kualitas didalam dirinya. Dan, hijab merupakan ketentuan Islam yang menghindarkan wanita dalam penilaian fisik yang membuat saya lebih bisa menghargai diri sendiri dan semakin mencintai Islam.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway I Cinta Islam

SAYA Suka islam2

12 thoughts on “I Love Islam dalam Memuliakan Wanita

  1. salah besar kalo masih ada orang yg berfikir Islam tidak menghargai perempuan ya mbak. justru Allah amat memuliakan Islam, apalagi perempuan berjilbab, mulia dimata Allah dan lebih dihargai oleh sesama manusia 🙂
    sipp banget deh postingannya, tapi membuatku harus cari ide lain hiks 😛

Leave a comment